Gambar Sampul Agama Katolik · Keluhuran Manusia sebagai Citra Allah
Agama Katolik · Keluhuran Manusia sebagai Citra Allah
Maman Sutarman

22/08/2021 07:50:37

SMA 10 KTSP

Lihat Katalog Lainnya
Halaman

D.

Keluhuran Manusia Sebagai Citra Allah

Dalam pelajaran yang lalu kita telah belajar bahwa manusia adalah makhluk

yang unik. Pada pelajaran ini akan dibahas kekhasan yang lain dari manusia, yang

membedakan manusia dari ciptaan lain di bumi ini dan yang membuat manusia

lebih mirip dengan sang Penciptanya.

Dewasa ini banyak terjadi pelanggaran terhadap martabat kemanusiaan.

Di berbagai tempat terjadi kekerasan yang diakibatkan dari sikap fanatik dan

diskriminatif ras, suku, agama, budaya, dan kelompok sosial muncul di mana-

mana. Sikap ini dapat menjalar pada siapa saja, tidak terkecuali orang muda.

Oleh karena itu, mereka perlu disadarkan bahwa sikap tersebut dapat melahirkan

berbagai kekerasan dan tindakan anarkis yang sungguh merusak dan sangat

melukai martabat manusia sebagai citra Allah.

Sebagai sesama citra Allah, setiap manusia adalah bersaudara. harus

saling menghormati dan saling mengasihi. Sikap ini seperti yang digambarkan

Yesus dalam perumpamaan tentang orang Samaria yang murah hati. Dalam

perumpamaan itu dikisahkan bagaimana orang Samaria yang baik hati itu telah

memperlakukan orang Yahudi yang mendapat bencana di jalan seperti saudaranya

sendiri, bahkan lebih dari itu.

Doa Pembuka

Mohon Rahmat Persaudaraan (PS 198)

Allah Bapa kami yang Maha Pengasih dan Penyayang,

Engkau telah menanamkan benih kasih dalam hati semua orang.

Bahkan Engkau telah membiarkan Roh-Mu sendiri tinggal dalam hati semua

insan.

Dan Engkau sendiri menghendaki agar kami saling mengasihi,

sebagaimana kami mengasihi diri kami sendiri.

Kami bersyukur kepada-Mu atas kasih-Mu.

Engkau telah mengangkat semua orang menjadi Anak-Mu,

dan mengasihi mereka dengan kasih yang sama.

Semoga kami selalu saling mengasihi dan hidup rukun sebagai saudara.

Lebih-lebih kami bersyukur, karena Yesus selalu berdoa bagi semua orang,

Seperti Yesus sendiri bersatu dengan Dikau.

27

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Kami mohon curahkanlah rahmat persaudaraan kepada semua orang,

Agar mereka tekun mengusahakan kedamaian, kerukunan, ketenteraman .

Bebaskanlah umat-Mu dari hal-hal yang melemahkan semangat

persaudaraan.

Bebaskan kami dari cekcok, iri hati, fitnah dan sikap hanya mementingkan

diri-sendiri. Doa ini kami sampaikan kepada-Mu dengan pengantaraan

Kristus Tuhan kami. Amin

1.

Mengamati Kasus Pelanggaran Terhadap Martabat Manusia

Dalam pelajaran sebelumnya sudah dijelaskan, bahwa manusia itu bukan

sesuatu, melainkan seorang pribadi unik yang bernilai. Nilai seseorang tidak

ditentukan oleh harta kekayaan, oleh kecantikan atau ketampanan, pun pula

bukan oleh kebudayaan, suku, ras atau kebangsaannya. Tetapi mengapa kita masih

menemukan banyaknya kasus pelanggaran martabat manusia, mengapa masih

ada perbudakan? mengapa masih ada pembantaian?

Amatilah kasus berikut ini!

Harapan di Tengah Konflik Timor Leste

Lagu “The Wedding” berkumandang di Gereja St. Antonio Motael, Dili,

Timor Leste, awal Juni tahun 2006. Sementara di luar gereja, derap langkah

para tentara asing terdengar jelas.

Lagu itu mengiringi perayaan Misa sebanyak 17 pasang perempuan dan

lelaki muda. Tentulah perasaan bahagia itu melanda pasangan-pasangan yang

hari itu mengucapkan janji setia dalam ikatan suami-istri. Dengan khidmat

mereka mengikuti perayaan ekaristi yang dipimpin Pastor Antonio Alves.

Walaupun tampak ceria, wajah-wajah khawatir tetap tidak disembunyikan,

baik wajah para pengantin maupun wajah para saksi, puluhan pengungsi yang

sudah berhari-hari memadati gereja. Bagaimana tidak, Misa dilakukan pada

saat Dili berada dalam situasi kacau. Kacau karena pertikaian yang terjadi di

antara petinggi militer, pemerintahan maupun politisi

Kekerasan Melawan Kelembutan

Sudah sejak Mei 2006, suasana negara yang baru merdeka empat tahun lalu

itu kacau. Rumah-rumah penduduk hancur terbakar dan sarana transportasi

yang vital seperti jembatan putus. Namun, yang paling jelas akibat kekacauan

28

Kelas X SMA/SMK

itu adalah jumlah pengungsi yang semakin meningkat. Menurut Salvator

Soares, Pemimpin Redaksi Suara Timor, jumlah pengungsi di berbagai daerah

mencapai 130 ribu orang, di Dili sendiri jumlahnya lebih dari 80 ribu orang.

Sudah sejak awal terjadinya pergolakan, Gereja menunjukkan posisinya.

Mereka meminta pemerintah dan rakyat Timor Leste menghentikan kekerasan.

Mereka juga mengajak umat untuk berdoa demi tercapainya perdamaian di

Bumi Timor Leste. “Gereja Timor Leste mengutuk kekerasan yang menyebabkan

kematian banyak orang dan membuat mereka harus meninggalkan rumah

mereka. ‘ Demikian isi siaran Pers yang dikeluarkan Pastor Dominggus Soares

kepada media di kantor keuskupan Dili, pada akhir Mei 2006.

Kekerasan tidak dapat dilawan dengan kekerasan. Ini juga ditekankan

Pastor Aniceto Maia. Di depan para pengungsi yang mengikuti perayaan

ekaristi di Gereja St Antonio Motael, ia menyerukan homilinya. “Kita tidak

bisa menjawab kekerasan dengan kekerasan. Aksi kekerasan terjadi karena

sikap keras dibalas dengan kekerasan pula.” Untuk menghentikan kekerasan,

ia meminta dengan kelembutan. “Kita sepatutnya membalas kekerasan dengan

cinta dan kebenaran,” demikian homilinya. “Inilah saatnya bagi orang-orang

Timor Leste untuk saling memaafkan,” demikian homili Uskup Dili Mgr Alberto

Ricardo da Silva di depan umat, ketika situasi semakin memburuk. “Lupakan

penjarahan dan pembakaran. Kita harus belajar dari kekerasan ini supaya

tidak terjadi lagi di masa mendatang.”

Doakan Timor Leste

Kekacauan yang terjadi di Timor Leste menjadi perhatian Paus Benediktus

XVI. Dalam audiensi umum yang dihadiri 35 ribu umat di lapangan Santo

Petrus Vatikan, Paus mengajak umat Timor Leste untuk menghentikan

kekerasan dan berdamai.”Seluruh pikiran saya tujukan kepada bangsa Timor

Leste yang terkasih. Kini Timor Leste sedang mengalami tekanan dan kekerasan

yang menyebabkan jatuhnya korban dan kerusakan.”

Paus memuji Gereja Timor Leste, lembaga-lembaga Katolik dan organisasi

internasional yang tak henti-hentinya membantu para pengungsi. “Kita harus

memberi semangat kepada Gereja Timor Leste untuk terus berkarya, bersama-

sama dengan organisasi-organisasi internasional untuk membantu usaha-

usaha mereka menolong para pengungsi.”

Lebih lanjut Paus Benediktus XVI berseru, ”Saya mengajak anda semua

untuk berdoa melalui Bunda Maria. Kita mohon dengan sifat keibuannya,

Bunda tetap melanjutkan usaha orang-orang yang bekerja untuk perdamaian

bagi jiwa-jiwa dan kembalinya situasi menjadi normal.”

(Silvia Marsidi: Majalah Hidup No. 28 Tahun ke-60)

29

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Coba ungkapkan tanggapanmu terhadap kasus di atas dalam bentuk

pertanyaan untuk didiskusikan dengan teman-temanmu, berkaitan dengan

tema keluhuran martabat manusia sebagai Citra Allah !

Masuklah ke dalam kelompok dan jawablah pertanyaan- pertanyaan

tersebut!

Setelah diskusi selesai, masing-masing kelompok mempresentasikan

hasilnya. Kelompok lain dapat memberi tanggapan berupa pertanyaan atau

komentar kepada kelompok lain setelah semua kelompok selesai presentasi.

Tugas Kelompok

Di balik maraknya berbagai pelangggaran terhadap keluhuran

martabat manusia, kita bersyukur karena muncul juga tokoh-tokoh

yang memberikan pikiran dan pelayanannya untuk membela dan

memperjuangkan keluhuran martabat manusia. Carilah informasi dari

berbagai sumber tentang beberapa tokoh pejuang kemanusiaan berikut ini,

dan jelaskan pula nilai-nilai kemanusiaan apa yang diperjuangkannya!

Tugas Individu

1)

Mahatma Gandhi

2)

Ibu Teresa

http://www.dnevno.ba/ekalendar/na-danasnji-dan/80871-

gandhi-se-ozenio-kad-mu-je-bilo-13-godina-1869.html

Gambar 1.4 Mahatma Gandhi

http://id.wikipedia.org/wiki/Bunda_Teresa

Gambar 1.5 Ibu Teresa

30

Kelas X SMA/SMK

3)

YB. Mangun wijaya

4) Munir

ambardhie.blogspot.com

Gambar 1.6 YB. Mangun Wijaya

http://id.wikipedia.org/wiki/Munir_Said_Thalib

Gambar 1.7 Munir

2

Pesan Kitab Suci dan Ajaran Gereja tentang Keluhuran

Martabat Manusia.

Renungkanlah kutipan berikut:

Orang Samaria yang Murah Hati (Lukas 10: 25 – 37)

25

Pada suatu kali berdirilah seorang ahli Taurat untuk mencobai Yesus, katanya:

“Guru, apa yang harus kuperbuat untuk memperoleh hidup yang kekal?”

26

Jawab Yesus kepadanya: “Apa yang tertulis dalam hukum Taurat? Apa yang

kaubaca di sana?”

27

Jawab orang itu: “Kasihilah Tuhan, Allahmu, dengan segenap hatimu dan

dengan segenap jiwamu dan dengan segenap kekuatanmu dan dengan segenap

akal budimu, dan kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri.”

28

Kata Yesus kepadanya: “Jawabmu itu benar; perbuatlah demikian, maka

engkau akan hidup.”

29

Tetapi untuk membenarkan dirinya orang itu berkata kepada Yesus: “Dan

siapakah sesamaku manusia?”

30

Jawab Yesus: “Adalah seorang yang turun dari Yerusalem ke Yerikho; ia jatuh

ke tangan penyamun-penyamun yang bukan saja merampoknya habis-habisan,

tetapi yang juga memukulnya dan yang sesudah itu pergi meninggalkannya

setengah mati.

31

Kebetulan ada seorang imam turun melalui jalan itu; ia melihat orang itu,

tetapi ia melewatinya dari seberang jalan.

31

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

32

Demikian juga seorang Lewi datang ke tempat itu; ketika ia melihat orang itu,

ia melewatinya dari seberang jalan.

33

Lalu datang seorang Samaria, yang sedang dalam perjalanan, ke tempat itu;

dan ketika ia melihat orang itu, tergeraklah hatinya oleh belas kasihan.

34

Ia pergi kepadanya lalu membalut luka-lukanya, sesudah ia menyiraminya

dengan minyak dan anggur. Kemudian ia menaikkan orang itu ke atas

keledai tunggangannya sendiri lalu membawanya ke tempat penginapan dan

merawatnya.

35

Keesokan harinya ia menyerahkan dua dinar kepada pemilik penginapan

itu, katanya: Rawatlah dia dan jika kau belanjakan lebih dari ini, aku akan

menggantinya, waktu aku kembali.

36

Siapakah di antara ketiga orang ini, menurut pendapatmu, adalah sesama

manusia dari orang yang jatuh ke tangan penyamun itu?”

37

Jawab orang itu: “Orang yang telah menunjukkan belas kasihan kepadanya.”

Kata Yesus kepadanya: “Pergilah, dan perbuatlah demikian!”

Agar pemahaman kalian tentang citra Allah semakin jelas, jawablah

pertanyaan berikut ini!

Apa yang dimaksud dengan manusia diciptakan menurut gambar

Allah (citra Allah)?

Apa keunggulan manusia dibandingkan ciptaan Allah yang lain?

Berdasarkan kutipan di atas, siapa yang dimaksud dengan saudara?

Buatlah sebuah rumusan yang menunjukkan sejauh mana kalian

sudah menghayati keberadaan dirinya sebagai citra Allah!

Apa pendapat kalian dengan pernyataan bahwa semua manusia satu

saudara?

Tugas

Untuk memahami lebih lanjut pengertian citra Allah, simaklah kutipan dari

Katekismus Gereja Katolik (KGK) berikut:

KGK 357 Karena ia diciptakan menurut citra Allah, manusia memiliki martabat

sebagai pribadi: ia bukan hanya sesuatu, melainkan seorang. Ia mampu mengenal

diri sendiri, menjadi tuan atas dirinya, mengabdikan diri dalam kebebasan dan hidup

dalam kebersamaan dengan orang lain, dan karena rahmat ia sudah dipanggil ke

dalam perjanjian dengan Penciptanya, untuk memberi kepada-Nya jawaban iman

dan cinta, yang tidak dapat diberikan suatu makhluk lain sebagai penggantinya.

32

Kelas X SMA/SMK

KGK 358 Tuhan menciptakan segala sesuatu untuk manusia (Bdk. GS 12,1; 24,2;

39,1), tetapi manusia itu sendiri diciptakan untuk melayani Allah, untuk mencintai-

Nya dan untuk mempersembahkan seluruh ciptaan kepada-Nya:

“Makhluk manakah yang diciptakan dengan martabat yang demikian itu? Itulah

manusia, sosok yang agung, yang hidup dan patut dikagumi, yang dalam mata

Allah lebih bernilai dari pada segala makhluk. Itulah manusia; untuk dialah

langit dan bumi dan lautan dan seluruh ciptaan. Allah sebegitu prihatin dengan

keselamatannya, sehingga Ia tidak menyayangi Putera-Nya yang tunggal untuk

dia. Allah malahan tidak ragu-ragu, melakukan segala sesuatu, supaya menaikkan

manusia kepada diri-Nya dan memperkenankan ia duduk di sebelah kanan-Nya”

(Yohanes Krisostomus, Serm. in Gen. 2,1).

KGK 360 Umat manusia merupakan satu kesatuan karena asal yang sama. Karena

Allah “menjadikan dari satu orang saja semua bangsa dan umat manusia” (Kis

17:26) Bdk.Tob8:6. Pandangan yang menakjubkan, yang memperlihatkan kepada

kita umat manusia dalam kesatuan asal yang sama dalam Allah dalam kesatuan

kodrat, bagi semua disusun sama dari badan jasmani dan jiwa rohani yang tidak

dapat mati dalam kesatuan tujuan yang langsung dan tugasnya di dunia; dalam

kesatuan pemukiman di bumi, dan menurut hukum kodrat semua manusia berhak

menggunakan hasil-hasilnya, supaya dengan demikian bertahan dalam kehidup-

an dan berkembang; dalam kesatuan tujuan adikodrati: Allah sendiri, dan semua

orang berkewajiban untuk mengusahakannya: dalam kesatuan daya upaya, untuk

mencapai tujuan ini; dalam kesatuan tebusan, yang telah dilaksanakan Kristus

untuk semua orang” (Pius XII Ens. “Summi Pontificatus”) Bdk. NA 1.

KGK 361 “Hukum solidaritas dan cinta ini” (ibid.) menegaskan bagi kita, bahwa

kendati keaneka-ragaman pribadi, kebudayaan dan bangsa, semua manusia adalah

benar-benar saudara dan saudari.

KGK 362 Pribadi manusia yang diciptakan menurut citra Allah adalah wujud jasmani

sekaligus rohani. Teks Kitab Suci mengungkapkan itu dalam bahasa kiasan, apabila

ia mengatakan: “Allah membentuk manusia dari debu tanah dan menghembuskan

napas hidup ke dalam hidungnya; demikianlah manusia itu menjadi makhluk yang

hidup” (Kejadian 2:7). Manusia seutuhnya dikehendaki Allah.

Rumuskan pokok-pokok ajaran yang terdapat dalam Katekismus di

atas dalam bahasamu sendiri!

Rumuskan kesimpulan keseluruhan gagasan yang dipelajari dengan

menjawab beberapa pertanyaan berikut:

Tugas

33

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Mengapa manusia disebut bermartabat luhur, di mana letak keluhuran

martabatnya?

Apa konsekuensi kedudukan manusia yang bermartabat luhur dalam

relasinya dengan Sang Pencipta dan dalam hubungan dengan sesama?

Sikap/tindakan apa saja yang bertentangan dengan nilai-nilai luhur

martabat manusia?

Sikap dan tindakan apa saja yang perlu dikembangkan dalam rangka

menjunjung tinggi keluhuran martabat manusia?

Tugas

3.

Menghayati Keluhuran Martabat Manusia dalam Kehidupan

Sehari-hari

Renungkan artikel berikut, lalu jelaskan: nilai-nilai luhur apa yang hendak

dikemukakan dalam artikel ini

Pengalaman Kunjungan ke Panti Asuhan

SURABAYA

– Tiga hari sudah Trevor Ariza membagi keceriaan dan tawa

kepada warga Surabaya. Dia menghibur penggila basket Kota Pahlawan di Venue

NBA Madness presented by Jawa Pos serta menyapa penggemarnya dalam berbagai

meet and greet yang diadakan sponsor.

Pada tanggal 3 Juli 2010, dia menjadi duta sosial dengan menunjukkan

kepeduliannya kepada sesama lewat program sosial NBA Cares di Panti Asuhan

Diponegoro.

Rombongan Ariza tiba di panti asuhan yang berlokasi di kawasan Balongsari

itu sekitar pukul 10.30. Ariza datang bersama pasangannya, Bree Anderson; Senior

Director Business Development & Marketing Partnerships NBA Asia Ed Win kle

beserta istri, Sukanya Winkle; Director Events and At tractions NBA Asia Ritchie

Lai; Direktur Jawa Pos Azrul Ananda; serta beberapa staf NBA yang lain.

Begitu tiba di panti asuhan yang menampung 60 anak yatim piatu itu, Ariza

dan rombongan disambut musik hadrah. Musik tersebut dimainkan anak-anak

penghuni panti yang mengenakan seragam bernuansa oranye. Dua anak kecil,

Firmansyah Anda Satria dan Kartika Rizki, menyongsong Ariza dan memakaikan

kafiyeh segi tiga bermotif kotak-kotak ke pundak Ariza.

Sambutan di dalam ruang panti lebih bersahaja. Semua duduk di lantai beralas

karpet hijau. Kemudian, Gholib, kepala Panti Asuhan Diponegoro, memberikan

34

Kelas X SMA/SMK

penjelasan kepada Ariza dan rombongan mengenai kondisi panti asuhan yang

terletak di tengah-tengah permukiman penduduk itu. Gholib menjelaskan bahwa

Panti Asuhan Diponegoro menampung anak-anak yatim piatu dari usia TK hingga

SMA. Setelah lulus SMA, mereka harus keluar dari panti asuhan. ’’Karena itu, kami

harap kehadiran Ariza bisa memotivasi mereka untuk meraih kesuksesan,’’ katanya.

Sumber: 1ball.wordpress.com/2010/07/25/pengalaman-pertama-ke-panti-asuhan/

Gambar 1.8 Pengalaman pertama Ariza ke panti asuhan

Ariza lantas mengelilingi panti asuhan tersebut. Dia juga mengamati sejumlah

ruang tidur beserta pernik-perniknya. Pemain Houston Rockets itu juga tertarik

pada sejumlah poster berisi kata-kata motivasi. Misalnya, agar anak rajin belajar

serta menjadi orang yang berguna.

Ariza dan rombongan kemudian berjalan melalui sebuah gang sempit ke

sebidang tanah di bagian belakang panti asuhan. Di sana, dia meresmikan sebuah

lapangan basket yang dibangun NBA Cares untuk anak-anak penghuni panti dan

masyarakat sekitar.

Peresmian lapangan basket tersebut ditandai dengan pembukaan selubung

ring basket bertulisan NBA Cares oleh Ariza, Azrul, dan Gholib. Ariza juga

membubuhkan tanda tangan berikut namanya di papan ring berwarna putih

tersebut serta memberikan bola basket yang sudah dia tandatangani. Sebagai bagian

dari peresmian, Gholib dan Ketua Yayasan Panti Asuhan Diponegoro Muljono

menembakkan bola ke ring.

35

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

Kemarin, Dell sebagai salah satu partner NBA Madness juga menyerahkan

bantuan empat unit komputer kepada panti asuhan. Penyerahan itu dilakukan

secara simbolis oleh Channel Manager-Consumer Business Dell Indonesia Wijono.

Rencananya, dua komputer untuk penghuni perempuan dan dua lainnya khusus

untuk penghuni laki-laki.

Kunjungan ke panti asuhan tersebut juga sangat berkesan bagi Ariza. Sebab,

itu merupakan pengalaman pertama dia berkunjung langsung ke panti asuhan,

meski dirinya berkali-kali bertemu anak-anak yatim piatu dan panti asuhan dalam

berbagai acara. ’’Di Amerika pun, saya belum pernah melakukannya. Jadi, ini

pengalaman yang sangat berharga,’’ ujarnya.

Sumber: dblindonesia.com

1ball.wordpress.com/2010/07/25/pengalaman-pertama-ke-panti-asuhan/

Buatlah sebuah rencana aksi nyata dalam bentuk kunjungan dan

pemberian bantuan kepada saudara-saudara kita yang ada di panti asuhan

atau panti jompo, atau keluarga miskin dan memberikan sumbangan

kemanusiaan!

Tugas

Untuk dipahami:

Kata Citra mungkin lebih tepat kita artikan sebagai Gambaran. Yang

menggambarkan! Kalau kita mirip dengan ibu kita, itu tidak berarti kita sama

dengan ibu kita . Tetapi dengan mirip ini mau menggambarkan sesuatu, bahwa

pada diri kita entah itu fisiknya, karakternya, sifat-sifatnya ada kesamaan

dengan ibu. Dan kesamaan ini bukan dalam arti yang sebenarnya, tetapi

merupakan gambaran dari ibu. Hasil karya, entah itu seni atau yang lainnya

dapat menggambarkan si penciptanya. Demikian pula makhluk yang disebut

manusia itu, dapat dikatakan sebagai gambaran atau citra si penciptanya,

yaitu Allah sendiri.

Manusia diberi kuasa untuk menguasai alam ciptaan lain. Menguasai alam

berarti menata, melestarikan, mengembangkan, dan menggunakannya secara

bertanggungjawab.

Karena manusia diciptakan sebagai Citra Allah, manusia memiliki martabat

sebagai pribadi: ia bukan hanya sesuatu, melainkan seseorang. Ia mengenal

diri sendiri, menjadi tuan atas diri sendiri, mengabdikan diri dalam kebebasan,

dan hidup dalam kebersamaan dengan orang lain dan dipanggil membangun

relasi dengan Allah, pencipta-Nya.

36

Kelas X SMA/SMK

Persaudaraan sejati adalah persaudaraan yang dihayati atas dasar persamaan

kodrat sebagai sesama ciptaan Tuhan dan persamaan kodrat sebagai Citra

Allah.

Persaudaraan sejati tidak membedakan orang berdasarkan agama, suku, ras,

ataupun golongan, karena semua manusia adalah sama-sama umat Tuhan dan

sama-sama dikasihi Tuhan. Maka setiap orang yang membenci sesamanya, ia

membenci Tuhan.

Doa Penutup

Daraskanlah Mazmur 104 berikut ini!

Kebesaran Tuhan dalam Segala Ciptaan-Nya

1

Pujilah TUHAN, hai jiwaku! TUHAN, Allahku, Engkau sangat besar! Engkau

yang berpakaian keagungan dan semarak,

2

yang berselimutkan terang seperti kain, yang membentangkan langit seperti

tenda,

3

yang mendirikan kamar-kamar loteng-Mu di air, yang menjadikan awan-

awan sebagai kendaraan-Mu, yang bergerak di atas sayap angin,

4

yang membuat angin sebagai suruhan-suruhan-Mu, dan api yang menyala

sebagai pelayan-pelayan-Mu,

5

yang telah mendasarkan bumi di atas tumpuannya, sehingga takkan goyang

untuk seterusnya dan selamanya.

6

Dengan samudera raya Engkau telah menyelubunginya; air telah naik

melampaui gunung-gunung.

7

Terhadap hardik-Mu air itu melarikan diri, lari kebingungan terhadap suara

guntur-Mu,

8

naik gunung, turun lembah ke tempat yang Kautetapkan bagi mereka.

9

Batas Kautentukan, takkan mereka lewati, takkan kembali mereka menyelu-

bungi bumi.

10

Engkau yang melepas mata-mata air ke dalam lembah-lembah, mengalir di

antara gunung-gunung,

11

memberi minum segala binatang di padang, memuaskan haus keledai-keledai

hutan;

12

di dekatnya diam burung-burung di udara, bersiul dari antara daun-daunan.

37

Pendidikan Agama Katolik dan Budi Pekerti

13

Engkau yang memberi minum gunung-gunung dari kamar-kamar loteng-

Mu, bumi kenyang dari buah pekerjaan-Mu.

14

Engkau yang menumbuhkan rumput bagi hewan dan tumbuh-tumbuhan

untuk diusahakan manusia, yang mengeluarkan makanan dari dalam tanah

15

dan anggur yang menyukakan hati manusia, yang membuat muka berseri

karena minyak, dan makanan yang menyegarkan hati manusia.

16

Kenyang pohon-pohon TUHAN, pohon-pohon aras di Libanon yang ditanam-

Nya,

17

di mana burung-burung bersarang, burung ranggung yang rumahnya di

pohon-pohon sanobar;

18

gunung-gunung tinggi adalah bagi kambing-kambing hutan, bukit-bukit batu

adalah tempat perlindungan bagi pelanduk.

19

Engkau yang telah membuat bulan menjadi penentu waktu, matahari yang

tahu akan saat terbenamnya.

38

Kelas X SMA/SMK